Hidroponik Sayuran

Di Indonesia, pada umumnya tanaman sayuran dibudidayakan di lahan terbuka. Kondisi cuaca tropis memungkinkan petani memproduksi sayuran sepanjang tahun. Namun budidaya sayuran dilahan terbuka menghadapi banyak masalah. Pada musim hujan, penanaman sayuran tersebut sebagian atau seluruhnya rusak. Kondisi cuaca selama musim hujan seringkali juga tidak cocok untuk penanaman syuran yang disebabkan oleh adanya peningkatan kelembaban dan kondisi ini menyebabkan perkembangan banyk penyakit tanaman yang umumnya berkembang dengan pesat pada kondisi itu.

Budidaya tanaman dibawah naungan (proteted cultivaion) adalah teknik penanaman sayuran yang dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan penanaman sayuran di lahan terbuka. Teknik ini merupakan usaha perlindungan fisik dari tanaman dengan tujuan utama untuk mengendalikan faktor cuaca yang mengganggu perkembangan tanaman. Beberapa keuntungan penggunaan budidaya tanaman dibawah naungan adalah hasil tanaman yang lebih tinggi, kualitas produk lebih baik dan masa panaen lebih panjang dibanding dengan produksi sayuran dilahan terbuka (Agnet 1999; Baron’s Brae 1991). Selain itu, keuntungan lainnya adalah efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida, pengguanan teknik perlindungan tanaman secara biologi produksi tanaman lebih terencana (Baudoin dan Von Zabeltitz 2002).

Namun demikian, ketersedian produk sayuran yang berkualitas belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan produksi sayuran di rumah plasti masih sangat terbatas dan belum berkembang seperti di negara maju, dimana budidaya tanaman di bawah naungan merupakan salah satu teknik utama untuk produksi sayuran. Dalam rangka meningkatkan produksi sayuran yang berkualitas di Indonesia maka perlu dikembangkan teknologi produksi sayuran di rumah plastik sehingga dapat memenui kebutuhan konsumen dalam negeri maupun potensi untuk komoditas ekspor.

Pada umumnya, produksi sayuran di rumah plastik menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Bercocok tanam dengan metode hidroponik berati secara keseluruhan keperuluan nutrisi yang diserap melalui akar tanaman diberikan dalam bentuk larutan. Hidroponik sering juga disebut Controlled Environmental Agriclture atau pertanian dengan lingkungan yang terkontrol,dimana cahaya,air,suhu, karbondioksida,oksigen,PH dn nutrisi dapat dikontrol (Alberta 2004)

Ada banyak jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan di rumah plastik,seperti paprika,tomat beef,tomat cherry,mentimun dan sayuran daun seperti selada,packcoy,kiln,dan caysin. Hasil survei identifikasi potensi dan masalh produksi sayuran di rumah plastik dan lokakarya (workshop) parisipatif karakterisasi budidaya sayuran di rumah plastik yang dilaksanakan pada tahun 2003 (Gunadi et al. 2003) menunjukkan bahwa tanaman paprika merupakan tanaman yang paling banyak dibudidayakan di rumah plastik di Indonesia.

(Reff:Bali Penelitian Tanaman Sayuran)

Tinggalkan komentar